Renungan


Selamat pagi 2010,

Kuhirup segarnya udara pagi yang agak basah karena hujan semalam. Malam pergantian taun Masehi yang diiringi rintik hujan gerimis. Menghilangkan debu-debu tetapi sedikit membecekkan jalan.

Tidak ada yang kebetulan di semesta ini (mengutip salah satu ungkapan dari ustadz). Apa yang kita alamai dan sedang kerjakan saat ini adalah konsekuensi dari sebuah pilihan, karena hidup adalah pilihan. Disaat kita dihadapkan pada 2 atau bahkan lebih pilihan, sedikit banyak pasti telah tergambar ujung dari masing-masing pilihan. Setelah memilih salah satu pilihan itulah garis"satart" dari episode itu dimulai, seperti sebuah allur track dari 'off road', jalan yang dilalui banyak kejutan. Walaupun di peta telah tergambar rute dan pos-pos yang harus dilewati menuju finish itu hanyalah sedikit gambaran dari sebuah realita perjalanan yang akan dilewati. Karena peta tidak bisa menyampaikan apa saja kejadian yang akan terjadi saat kita melewati rute tersebut.

Saudaraku, saat mentari tahun baru mulai terbit. Banyak orang-orang tertentu berburu untuk menjadi orang pertama yang menikmati fajar awal tahun tersebut. Mereka 'tidak sadar' bahwa matahari itu adalah matahari yang setiap hari ia lihat dan nikmati keindahannya. Yang senantiasa menemani setiap detik di kehidupan yang dilalui setiap hari.

Breaking the rules adalah kata yang tepat disampaikan untuk saudara-saudaraku yang ingin menutup tahun lama dan memulai tahun baru dengan sesuatu yang melanggar norma -norma. Baik norma kemasyarakatan maupun agama. Berkonvoi dengan kebut-kebutan sambil meniup terompet serta membunyikan klaskson sehingga bisa mengganggu ketenangan dan ketertiban. Bahkan saat kebut-kebutan nyawa orang lain pun jadi korban. Membunyikan sound system cukup keras hingga dini hari yang dapat menggangu waktu istirahat (atau mungkin malah mendzalimi tetangganya jika sedang sakit atau memiliki bayi). Dengan eforia kegembiraan akhir tahun diwarnai dengan minuman beralkohol maupun zat adiktif yang nyata melanggar hukum agama. Mereka menafikan bahwa saat itu segalanya boleh dilakukan.


Opini :


- Jika memang ingin berpartisipasi merayakan kegembiraan akhir tahun sebaiknya tidak terlalu berlebihan.

- Menunggu tuk berbenah diri. Adakalanya saudaraku menunggu awal tahun baru untuk berubah ke arah yang lebih baik. MEngapa harus menunggu awal tahun ? Toh untuk berbuat baik bukan hitungan kalender seperti halnya pembukuan. Jika ingin melakukan perubahan berubahlah mulai sekarang. Detik ini saudaraku, karena kita tidak tau kapan sang maut akan menjemput. Saat ini juga adalah moment terbaik untuk memulai suatu perubahan ke arah yang lebih baik.
Selamat menikmati sisa hidup saudaraku.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenangan ke Bromo tahun 2013

Idul Fitri 1433 H